Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    “Sudah Djadi”

    Tuhan Isa tidak menjerahkan njawaNja sampai telah diselesaikan olehNja pekerdjaan buat mana Ia datang kedunia hendak menjelesaikan, serta berseru dengan napasNja jang penghabisan: “Sudah djadi.” Jahja 19 : 30. Maka Setan-pun dikalahkanlah pada waktu itu. Setan mengetahui bahwa keradjaannja telah hilang. Malaikat-malaikat bersuka-suka ketika diutjapkan perkataan: “Sudah djadi.” Rentjana selamat jang besar itu, jang semata-mata tergantung atas kematian al-Maseh, telah didjalankan sampai begitu djauh. Maka adalah kesukaan didalam sorga karena anak-anak Adam, kalau hidup dalam penurutan, achirnja dapat ditinggikan kepada tachta Allah. Alangkah besarnja tjinta! Alangkah adjaibnja tjinta! Jang mendatangkan Anak Allah kedunia ini untuk didjadikan dosa bagi kita, agar supaja kita dapat dirukunkan kepada Allah, dan ditinggikan kepada suatu hidup dengan Dia dalam astana kemuliaanNja. Aduh, apakah manusia sehingga suatu harga jang begitu mahal harus dibajar untuk tebusannja!PN 216.1

    Apabila laki-laki dan perempuan dapat menjelam lebih dalam bagaimana besar pengorbahan jang sudah diadakan oleh Radja sorga dalam mati ganti manusia, maka rentjana selamat itupun akan dibesarkan, dan kenang-kenangan kepada Golgota akan menimbulkan rawan hati jang halus, sutji, dan gembira dalam hati orang Masehi. Pudji-pudjian kepada Allah dan kepada Anak Domba akan selalu terdapat dalam hati dan bibirnja. Kesombongan dan hal meninggikan diri tidak dapat bertumbuh subur dalam hati jang selalu mengingat segaia pemandangan jang di Golgota itu. Dunia ini akan kelihatan sebagai tidak berharga kepada orang-orang jang insjaf akan harga jang mahal untuk tebusan manusia, jaitu darah jang indah dari Anak Allah jang kekasih. Segaia kekajaan dunia tidaklah bernilai tjukup untuk menebus satu djiwa jang hendak binasa. Siapakah jang dapat mengukur tjinta jang dirasai oleh alMaseh buat satu dunia jang hilang ketika Ia tergantung diatas kaju palang, menanggung sengsara oleh karena dosa-dosa manusia jang berdosa? Maka tjinta ini tidaklah dapat diduga, tidaklah jaitu masuk dalam pikiran manusia.PN 216.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents