Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Isteri Jang Gembira

    Sudah pula ditundjukkan kepada saja bahwa seringkali ada kelalaian jang besar pada pihak si isteri. Dia tidak berusaha keras untuk mengendalikan rohnja sendiri serta mendjadikan rumah tangganja satu rumah tangga jang gembira. Seringkali ada timbul tjerewet dan persungutan jang tidak perlu pada pihak si isteri. Si suami pulang dari pekerdjaannja dalam keadaan letih dan bingung, dan dirumah ia bertemu dengan suatu muka jang muram ganti perkataan jang gembira dan memberanikan hati. Si suami adalah seorang manusia biasa sadja, maka kasih sajangnja pun mendjadi berkurang-kurang dari isterinja, tidak lagi ia tjinta kepada rumah-tangga, djalannja digelapkan, dan keberanian hatinja dibinasakan. Ia pun menjerahkan penghargaan kepada diri sendiri serta deradjat jang Allah tuntut supaja dipeliharakannja. Suami adalah kepala keluarga, sama seperti al-Maseh kepala sidang adanja; maka sesuatu tindakan jang diambil oleh isteri untuk mengurangkan pengaruhnja serta mengadjak dia supaja turun daripada kedudukan jang tinggi dan bertanggung djawab tadi, adalah tidak menjenangkan hati Allah. Adalah kewadjiban si isteri supaja mena’lukkan segala keinginan hatinja kepada kehendak suaminja. Keduanja haruslah suka ta’luk kepada jang lain, tetapi perkataan Allah haruslah terutama daripada pertimbangan si suami. Dan hal itu pun tidak akan mengurangkan deradjat si isteri kalau tunduk kepada suami jang telah dia pilih sebagai penasihatnja, teman bermufakat, serta pelindungnja.PN 101.3

    Si suami harus memeliharakan kedudukannja dalam rumah tangganja itu dengan segala kelembutan, tetapi dengan ketetapan. Ada jang telah mengadakan pertanjaan, Mestikah saja selalu berdjaga-djaga dan merasa sesuatu kendali atas saja selamanja? Telah ditundjukkan kepada saja bahwa pada kita ada suatu pekerdjaan besar untuk menjelidik hati kita sendiri, serta mengamatamati diri kita dengan perhatian jang tjemburuan. Kita harus mempeladjari dimana kita lalai, dan kemudian mendjaga diri kita atas kelalaian tersebut. “Kalau kiranja barang seorang tidak tergelintjuh dalam perkataannja, ialah seorang jang sempurna adanja, lagi tjakap ia memerintahkan segenap tubuhnja.” Jakub 3 : 2.PN 102.1

    Terang jang bertjahaja atas djalan kita, kebenaran jang memperkenankan dirinja kepada angan-angan hati kita, akan menghukumkan dan membinasakan djiwa, atau menjutjikan serta mengobahkan djiwa itu. Kita hidup terlalu dekat kepada penghabisan pintu kasihan untuk merasa puas dengan pekerdjaan setjara luar sadja. Rahmat jang sampai kini dianggap tjukup tidak akan memeliharakan kita sekarang lagi. Pertjaja kita mesti dipertambahkan, dan kita mesti mendjadi lebih menjerupai al-Maseh dalam pekerti dan kelakuan agar supaja kita bertahan, serta melawan dengan berhasil tegak pentjobaan Setan rahmat Allah adalah tjukup bagi tiap-tiap pengikut al-Maseh.PN 102.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents