Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Di Getsemani

    Ketika Anak Allah sudjud dalam permintaan doa ditaman Getsemani, sengsara djiwaNja memaksa peluh jang seperti titiktitik darah keluar daripada lobang-lobang kulitNja. Disinilah ketakutan kekuasaan jang maha besar mengelilingi Dia. Dosa-dosa dunia ditimpakan atas Dia. Dia menanggung sengsara ganti manusia sebagai pelanggar torat Bapanja. Disinilah terdjadi peng- godaan jang besar itu. Terang sorga makin lama makin gelap daripada pemandanganNja, dan Ia pun makin terserah kedalam tangan segala kuasa kegelapan. Dalam kesengsaraan djiwaNja Dia djatuh tersungkur diatas tanah jang sedjuk itu. Dia sedang merasai murka Bapanja. Dia telah mengambil tjawan kesengsaraan daripada bibir manusia jang berdosa, serta bermaksud hendak meminum Sendiri akan tjawan itu, dan sebagai gantinja hendak memberikan kepada manusia tjawan bahagia. Murka jang seharusnja djatuh atas manusia sekarang djatuh atas al-Maseh. Di tempat inilah tjawan rahasia itu dipegang olehNja dengan tangan jang gementar.PN 208.3

    Tuhan Isa sudah seringkali pergi ke Getsemani dengan murid-muridNja untuk mengasingkan diri dan minta doa. Mereka semua mengetahui tempat pengasingan jang kudus ini. Meski Judas sendiri mengetahui kemana dia harus memimpin orang-orang djahat itu agar supaja dia dapat mengchianatkan Isa kedalam tangan mereka itu. Belum pernah Djuruselamat datang dahulu kepada tempat tersebut dengan hati jang begitu penuh dengan dukatjita. Bukanlah kesengsaraan tubuh jang membikin Anak Allah itu merasa segan, dan jang memaksakan bibirNja mengeluarkan perkataan jang sedih seperti berikut dihadapan murid-muridNja: “Djiwaku sangat berduka-tjita bagaikan mati rasanja.” “Tingallah kamu disini,” kataNja, “dan djagalah serta dengan Aku.” Matius 26:38.PN 209.1

    Meninggalkan murid-muridNja sedjauh pendengaran suaraNja, pergilah Ia lebih djauh sedikit daripada mereka itu dan sudjud serta minta doa. DjiwaNja pun merasa amat sengsara, dan Dia berseru: “Ja Bapaku, djikalau boleh, biarlah kiranja piala ini lalu dari paaaKu, tetapi dalam itupun djangan kehendakKu, melainkan kehendakMulah.” Ajat 39. Dosa-dosa dunia jang telah hilang ditimpakan atas Dia dan sedang memberatkan Dia. Perasaan murka Bapanja itulah, sebagai akibat dosa, jang memetjahkan hatiNja dengan sengsara jang begitu pedih serta memaksa titik-titik darah keluar dari mukaNja, peluh darah mana telah mendjalar pada pipiNja jang putjat itu, lalu djatuh ketanah, membasahkan tanah itu.PN 209.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents