Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 47—Pembudjuk Kekajaan Dunia

    Saudara Njonja M. jang kekasih: Ketika Tuhan tundjukkan halmu kepada saja, telah diperlihatkan kepada saja beberapa tahun pada masa jang lalu, apabila saudara mendjadi seorang jang pertjaja pada kedatangan al-Maseh jang sudah dekat. Saudara menunggu-nunggu dan tjinta kepada kedatanganNja. . . .PN 231.1

    Saja melihat saudara bergumul dengan kemiskinan, berusaha hendak mentjahari kehidupanmu dan anak-anakmu. Banjak kali saudara tidak mengetahui apa jang akan dibuat; hari kemudian kelihatan gelap betul dan tidak mempunjai ketentuan. Dalam kesukaran saudara itu, berserulah saudara kepada Tuhan, dan Dia menghiburkan serta membantu saudara, maka sinar terang jang penuh pengharapan terpantjar pada sekeliling saudara. Alangkah indahnja Allah pada saudara pada masa iang demikian! Alangkah manisnja tjintaNja jang menghiburkan itu ! Saudara merasa bahwa saudara mempunjai suatu harta jang indah tersimpan didalam sorga. Ketika saudara memandang upah anak-anak Allah jang teraniaja, betapa besar penghiburan dalam perasaan bahwa saudara dapat mengatakan Dia sebagai Bapa ! . . . .PN 231.2

    Saja punja perhatian ditarik kepada keinginan saudara hendak mempuniai kekajaan. Pikiran hati saudara pada waktu itu adalah: “Aduh, kalau sadja saja punja wang, saja tidak akanPN 231.3

    memboroskannja ! Saja akan menundjukkan suatu teladan kepada orang-orang jang kikir dan lokek. Saja akan tundiukkan kepada mereka itu bagaimana besar bahagia jang akan diterima dalam membuat kebadjikan.” Djiwa saudara bentji kepada kelobaan. Ketika saudara melihat orang-orang jang kaja dalam harta dunia ini menguntiikan hatinja supaja djangan mendengar seruan orang iang miskin. saudara telah berkata: “Allah akan membalas kepada mereka itu; Dia akan memberi upah kepada mereka itu setimpal dengan perbuatannja.” Ketika saudara melihat orang-orang kaia berdjalan dalam kesombongannja, hatinja dibungkus dengan kekikiran. seolah-olah dengan ikatan besi. saudara telah merasa bahwa mereka itu lebih miskin daripada saudara sendiri, meskipun saudara ada dalam kekurangan dan kesengsaraan. Ketika saudara telah melihat manusia jang disombongkan oleh kantongnja itu berdjalan dengan gagah oleh karena wang mempunjai kuasa, saudara telah merasa kasihan kepadanja, dan bagaimana pun saudara tidak akan dapat dibudjuk untuk bertukar tempat dengan mereka itu. Meskipun demikian saudara ingin hendak mempunjai kekajaan agar supaja saudara boleh menggunakannja sebagai suatu teguran kepada orang-orang jang loba.PN 231.4

    1869, djilid 2, muka 268—288.PN 231.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents