Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Kumpulan Jang Dipimpin Oleh Isa

    Isa, Guru sorga itu, tidak mendjauhkan Dirinja daripada anakanak Adam; melainkan agar supaja menguntungkan mereka itu Ia datang dari sorga kedalam dunia, dimana mereka ada, supaja kebersihan dan kesutjian hidupNja boleh bersinar atas djalan semua orang dan menerangi djalan kesorga. Djuruselamat dunia berusaha membikin segala peladjaran pendidikanNja sederhana dan terang, supaja semua orang dapat mengerti peladjaran itu. Umumnja Dia memilih tempat terbuka sebagai tempat dimana Ia berchotbah. Tiada tembok jang dapat mengelilingi orang banjak jang mengikuti Dia; tetapi adalah padaNja sebab-sebab jang istimewa untuk pergi kebawah pohon-pohon dan pinggir laut buat mengadjar. Disana Ia dapat memperoleh suatu pemandangan alam jang njata dan menggunakan segala benda dan pemandangan jang dikenal oleh orang-orang jang hidup sederhana untuk menggambarkan segala kebenaran penting jang diberitahukan olehNja kepada mereka itu. Dengan segala peladjaranNja itu disatukan segala perbuatan tangan Tuhan dalam kedjadian. Burung burung jang sedang membunjikan njanjian njanjian mereka dengan tiada keluh kesah, segala bunga dilembah jang gilang gemilang dalam keelokannja, bunga bakung jang berbaring dalam kesutjiannja atas pangkuan danau, pohon-pohon kaju jang tinggi-tinggi, ladang-ladang, gandum jang seperti emas, tanah jang dangkal, pohon kaju jang tidak mengeluarkan buah-buah, bukit-bukit jang kekal, anak sungai jang menggelegak, terbenamnja sang surja jang memberikan aneka warna serta salutan air mas kepada angkasa — segala perkara ini digunakanNja untuk mentjapkan kebenaran ilahi kepada para pendengarNja. Dia persatukan segala perbuatan tangan Allah dalam langit dan diatas bumi dengan segala perkataan hidup jang Ia ingin hendak menekankan pada pikiran mereka, agar supaja apabila mereka memandang atas segala perbuatan tangan Allah jang adjaib dalam kedjadian, segala peladjarannja itu boleh mendjadi selalu segar dalam ingatan mereka itu.PN 258.1

    Dalam segala usahaNja al-Maseh berusaha hendak mendjadikan pengadjaranNja itu menarik. DiketahuiNja bahwa suatu kumpulan orang besar jang penat dan lapar tidak dapat menerima faedah rohani, dan tidaklah Ia lupa akan segala keperluan tubuh mereka itu. Pada suatu ketika Dia mengadakan suatu mudjizat un- tuk memberikan makan kepada lima ribu orang jang telah berhimpun hendak mendengar perkataan hidup jang keluar daripada bibirNja. Tuhan Isa memperhatikan tempat sekelilingNja apabila memberikan kebenaran jang indah itu kepada orang banjak. Pemandangan adalah begitu rupa sehingga dapat menarik peman-dangan dan membangunkan penghargaan dalam dada orang-orang jang senang kepada jang elok. Dia dapat membesarkan hikmat Allah dalam kedjadian tanganNja, dan dapat mengikat segala peladjaranNja jang sutji itu oleh menudjukan pikiran mereka melalui segala kedjadian sampai kepada Allah jang mendjadikan itu.PN 258.2

    Demikianlah segala pemandangan alam, pohon-pohon, burungburung, bunga di ladang, bukit-bukit, danau, dan angkasa jang elok itu dipersatukan dalam pikiran mereka itu dengan segala kebenaran jang kudus, jang mana akan mendjadikan segala perkara itu sutji dalam ingatan mereka apabila mereka kelak memandang kepadanja setelah al-Maseh naik kedalam sorga.PN 259.1

    Ketika al-Maseh mengadjar orang banjak, tidaklah dipakaiNja segala waktu untuk permintaan doa. Dia tidak memaksakan kepada mereka segala upatjara dan doa jang pandjang-pandjang dan memenatkan seperti jang diperbuat oleh orang Parisi. Dia mengadjar murid-muridNja bagaimana minta doa: “Maka apabila kamu sembahjang, djangan kamu turut kelakuan orang pura-pura, karena mereka itu suka sembahjang dengan berdiri dalam masdjid dan pada siku lurung, supaja ia itu dilihat orang. Sesungguhnja Aku berkata kepadamu bahwa telah sudah mereka itu mendapat pahalanja. Tetapi adapun akan kamu, apabila kamu hendak sembahjang, masuklah kedalam bilikmu bersakat, kuntjikanlah pintunja dan pintalah doa kepada Bapamu jang tidak kelihatan, maka Bapamu jang ada melihat segala perkara jang sembuni itu, Ia djuga akan membalasnja kepadamu dengan njata-njata. Maka apabila kamu meminta doa, djangan ulang-ulangi perkataan jang sia-sia, seperti adat orang kapir, karena pada sangka mereka itu supaja diterima Allah sebab banjak perkataan. Maka sebab itu djangan kamu turut kelakuan mereka itu, karena Bapamu mengetahui barang jang berguna kepadamu, jaitu terdahulu daripada kamu minta kepadaNja. Sebab itu hendaklah kamu meminta doa demikian bunjinja.” Matius 6:5-9.PN 259.2

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents