Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 19—Penjerahan Jang Sungguh

    SAUDARA K. DAN ISTERI JANG KEKASIH: Dalam penglihatan saja jang terachir telah ditundjukkan kepada saja sesuatu perkara tentang keluarga sauaara. Tuhan menaruh maksud kemurahan akan saudara dan tidak akan meninggalkan saudara ketjuali saudara meninggaikan Dia. L dan M adalah dalam keadaan suam. Mereka mesti bangun dan berusaha mentjahari selamat, kalau tidak mereka akan kehilangan hidup jang kekal. Mereka harus merasa pertanggungan djawab sendiri-sendiri serta mempunjai pengalaman bagi dirinja sendiri. Mereka perlu mendapat pekerdjaan Roh Sutji dalam hatinja, hal mana akan memimpin mereka itu tjinta dan memilih pergaulan umat Tuhan diatas segala jang lain, serta berpisah dari segala orang jang tidak mempunjai tjinta kepada perkara-perkara rohani. Tuhan Isa menuntut pengorbanan jang sepenuhnja, suatu penjerahan jang sungguh-sungguh.PN 80.1

    Hai L dan M, engkau belum insjaf bahwa Allah menuntut kasih-sajangmu jang tidak terbagi-bagi. Engkau memeluk agama jang sutji, tetapi engkau sendiri telah merosot kepada golongan orang-orang jang beragama dalam nama sadja. Engkau suka kepada pergaulan orang-orang muda jang tidak menghargakan suatu apa pun akan segala kebenaran jang engkau peluk. Engkau telah serupa dengan teman-temanmu, serta merasa puas dengan sebegitu banjak agama jang membolehkan engkau disukai oleh semua, dengan tiada mendatangkan teguran dari sesuatu orang.PN 80.2

    Al-Maseh menuntut semuanja. Kalau kiranja dituntutNja kurang daripada itu, maka korban jang Dia adakan itu adalah terlalu mahal, terlalu besar mengadakannja untuk meninggikan kita kepada suatu tingkatan jang demikian. Pertjaja kita jang sutji itu berseru, Pertjeraian. Kita tidak boleh serupa dengan dunia, atau dengan orang-orang jang mengaku pertjaja tapi mati dan tiada bersemangat. “Hendaklah kamu berobah oleh dibaharui hatimu.” Rum 12 : 2. Inilah suatu djalan jang menjangkal diri. Maka kalau kamu merasa djalan itu ada terlalu sempit, terlalu banjak penjangkalan diri dalam djalan jang sempit itu; apabila kamu berkata, Alangkah susahnja meninggaikan semua, tanjaiah diri sendiri akan pertanjaan, Apakah jang diserahkan oleh al-Maseh karena saja? Pertanjaan ini membikin segala sesuatu jang kita boleh katakan penjangkalan diri seperti tidak ada harganja.PN 80.3

    Pandanglah Dia dalam taman Gatsemani, mengeluarkan peluh seperti titik-titik darah. Seorang malaikat tunggal dikirim dari sorga untuk menguatkan Anak Allah. Ikutlah Dia dalam perdjalanan menudju balai pengadilan, sementara Dia ditertawakan, diolok-olok, dan dihina oleh orang banjak jang sedang mengamuk itu. Pandanglah kepadaNja berpakaikan badju keradjaan jang unguPN 80.4

    1861, djilid 1, muka 240—243. warnanja. Dengarlah sindiran-sindiran jang kasar serta olok-olokan jang kedjam. Lihatlah mereka itu memasang makota duri pada dahi jang sutji itu, sehingga duri-duri menikam dahi itu, serta darah mengalir dari dahi jang sutji itu. Dengarlah chalajak ramai jang haus darah itu berseru hendak menumpahkan darah Anak Allah. Ia pun diserahkan kedalam tangan mereka itu, dan mereka membawa jang mulia itu penuh dengan sengsara, mukaNja putjat, letih serta pingsan kepada tempat dimana Ia disalibkan. Ia lantas dibaringkan diatas salib kaju itu, dan tangan serta kakiNja jang halus itu dipaku dengan kedjam. Pandanglah kepadaNja tergantung diatas kaju salib itu selama waktu jang begitu penuh kesengsaraan sehingga malaikat-malaikat menudungi mukanja dari pemandangan jang hebat itu, dan matahari tidak memberikan tjahajanja, karena tidak mau melihatnja. Pikirkanlah segala perkara ini, dan kemudian tanja. Adakah djalan itu terlalu sempit ? Tidak, tidak.PN 80.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents