Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Orang-Orang Kerdil Dalam Kerohanian.

    Tidaklah ada perlunja mendjadi orang-orang kerdil dalam hal kerohanian kalau pikiran itu selalu dilatih atas perkara-perkara rohani. Tetapi hanja minta doa sadja bagi perkara ini, dan tentang perkara ini, tidak akan memenuhi segaia keperluannja. Engkau mesti membiasakan pikiran supaja memusatkan segaia tenaga atas perkara-perkara rohani. Latihan akan mendatangkan kekuatan. Banjak orang jang mengaku dirinja Kristen sedang dalam keadaan hendak kehilangan dunia dan sorga. Mendjadi Kristen jang setengah-setengah sadja dan orang dunia jang setengah-setengah mendjadikan engkau kira-kira seperseratus bahagian seorang Kristen dan sisanja orang dunia.PN 226.4

    Kehidupan setjara rohani itulah jang dituntut Allah, tetapi beribu-ribu orang berseru: “Saja tidak tahu kenapa; saja tidak mempunjai kekuatan rohani, saja tidak merasai kesenangan Roh Allah.” Tetapi orang-orang tadi akan mendjadi giat dan banjak bitjara, malahan lantjar bitjaranja, apabila memperbintjangkan segaia perkara-perkara dunia. Tjobalah dengarkan orang-orang jang demikian dalam perkumpulan. Kira-kira selusin perkataan diutjapkan dengan begitu tjepat sehingga hampir sukar mendengarnja. Adalah mereka itu laki-laki dan perempuan duniawi. Mereka telah mempertumbuhkan segaia ketjenderungan kepada dunia sampai segaia kekuasaannja telah mendjadi kuat kepada djurusan itu. Tetapi adalah mereka itu lemah seperti kanak-kanak tentang perkara-perkara rohani, padahal mereka haruslah kuat dan berakal budi. Mereka tidak suka memikir-mikirkan rahasia peribadatan. Tidaklah mereka itu tahu akan bahasa sorga dan tidak mendidik pikirannja agar supaja bersedia menjanji segaia lagu sorga atau bergembira dalam upatjara-upatjara kerohanian jang akan memenuhi perhatian semua machluk disana.PN 227.1

    Orang-orang jang mengaku dirinja Kristen, orang-orang Kristen duniawi, tidak mengenal perkara-perkara sorga. Mereka itu tidak akan pernah dibawa ke pintu-gerbang Jerusalem jang baru untuk mengikuti segaia upatjara jang sampai kini tidak menarik perhatiannja. Mereka belum melatih pikirannja supaja bergembira dalam perbaktian dan hal memikir-mikirkan segaia perkara Allah dan sorga. Maka bagaimanakah mereka dapat turut ambil bahagian dalam segaia upatjara sorga? Bagaimanakah mereka dapat bersuka dalam perkara-perkara jang rohani, jang sutji, jang kudus didalam sorga, kalau hal jang demikian tidak disukainja da-lam dunia? Suasana dalam sorga itu sendiri adalah kesutjian adanja. Tetapi mereka tidak kenal semuanja itu. Sementara dalam dunia, mendjalankan segaia pekerdjaan pilihannja jang duniawi, diketahuinjalah apa jang harus dipegang dan apa jang harus dibuatnja. Oleh karena selalu dilatih dengan terus menerus, maka segaia alat kekuasaan jang lebih rendah daradjatnja bertumbuh, sementara segaia kekuasaan pikiran jang lebih tinggi dan mulia, karena tidak dikuatkan oleh latihan, tidak sanggup bangun dengan segera kepada latihan-latihan rohani. Perkara-perkara rohani tidaklah dilihat oleh karena dipandang dengan mata jang tjinta kepada dunia, jang tidak dapat mengira-ngirakan nilai dan kemuliaan perkara-perkara rohani itu lebih daripada jang djasmani.PN 227.2

    Pikiran mesti dididik dan dilatih supaja mentjintai kesutjian. Tjinta kepada perkara-perkara rohani harus diandjurkan; bahkan mesti diandjurkan kalau kiranja engkau mau bertumbuh dalam karunia dan pengetahuan akan kebenaran. Keinginan hendak memperoleh kebaikan dan kesutjian jang benar memang baik adanja; tetapi kalau hanja sampai keinginan sadja, tidaklah jaitu akan mendatangkan guna suatu apa. Maksud-maksud jang baik itu benar, tetapi akan njata kelak sebagai tidak berguna kalau tidak didjalankan dengan ketetapan hati. Banjak orang jang akan hilang sementara mereka mengharap-harap dan ingin hendak mendjadi orang Kristen; tetapi mereka tidak mengadakan usaha jang tekun, oleh karena itu mereka akan ditimbang dan ternjata kurang. Kemauan hati itu mesti dilatih kedalam djurusan jang benar. Saja mau mendjadi seorang Kristen jang sungguh. Saja mau mengetahui pandjang dan lebar, tinggi dan dalamnja tjinta jang sempurna. Dengarlah perkataan Isa: “Berbahagialah segaia orang jang lapar dan dahaga akan kebenaran, karena mereka itu akan dikenjangkan.” Matius 5:6. Persediaan jang tjukup telah diadakan oleh aiMaseh untuk mengenjangkan djiwa jang lapar dan dahaga akan kebenaran.PN 227.3

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents