Peraturan Dalam Perbaktian

Sebahagian orang merasa salahlah adanja kalau diturut peraturan dalam perbaktian kepada Allah. Tetapi saja telah melihat bahwa tidaklah berbahaja memeliharakan peraturan dalam geredja Allah. Saja telah melihat bahwa kekatjauan itu tidak berkenan kepada Allah, dan harus diadakan peraturan dalam permintaan doa dan djuga dalam menjanji. Kita sebaiknja tidak datang kedalam rumah Allah hendak minta doa buat keluarga kita ketjuali perasaan jang dalam akan memimpin kita sementara Roh Allah sedang menempelak mereka itu. Pada umumnja, tempat jang baik untuk minta doa buat kaum keluarga kita adalah pada mezbah rumah tangga. Apabila orang-orang jang kita doakan itu tinggal djauh dari kita, maka kamar persembunjian itulah tempat jang baik untuk berseru kepada Allah bagi mereka itu. Kalau dalam rumah Allah, haruslah kita minta doa buat berkat sekarang ini dan harus djuga kita mengharap bahwa Allah akan mendengar dan mendjawab permintaan doa kita. Kumpulan-kumpulan seperti itu tentulah akan hidup-hidup dan menarik.PN 44.2

Saja melihat bahwa semua orang harus menjanji dengan Roh dan djuga dengan pengertian. Tuhan Allah tidaklah senang dengan njanjian jang katjau-balau dan tidak mempunjai lagam. Jang benar adalah selalu lebih disukai oleh Tuhan daripada jang salah. Dan makin dekat umat Tuhan dapat menjanji dengan benar dan merdu, Tuhan pun makin dimuliakan, sidang memperoleh lebih banjak berkat, dan orang-orang jang belum pertjaja dipengaruhi njanjian itu.PN 44.3

Kepada saja telah ditundjukkan peraturan, peraturan jang sempurna, didalam sorga dan saja pun telah digemarkan ketika saja mendengar musik jang sempurna disana. Setelah selesai dari pemandangan chajal itu, maka njanjian didunia ini kedengaran amat kasar dan djanggal bunjinja. Saja telah melihat berbagai kumpulan malaikat-malaikat, jang berdiri pada satu tanah lapang jang kosong, masing-masing diantaranja mempunjai satu ketjapi emas. Pada hudjung ketjapi itu ada alat untuk memutar dan memasang ketjapi itu atau mengobahkan lagunja. Djari malaikatmalaikat itu tidak memegang segenap tali ketjapinja dengan sesuka hatinja, melainkan mereka memegang berbagai tali untuk mengeluarkan berbagai-bagai bunji. Selamanja ada seorang malaikat jang memimpin; dialah jang lebih dahulu memegang ketjapinja dan memberikan lagam, lantas malaikat-malaikat jang lain pun turut dalam musik sorga jang merdu dan sempurna. Musik itupun tak mungkin digambarkan. Adalah jaitu merdu, ilahi, rohani, sementara dari tiap-tiap wadjah muka bersinar bajangan Isa, bertjahaja dengan kemuliaan jang tak dapat terkatakan.PN 44.4

* * * * *

Umat Tuhan tidaklah patut katjau, dengan tiada peraturan dan seia-sekata, persetudjuan dan keindahan. Tuhan pun amat dimalukan apabila terdjadi perpisahan diantara umatNja. Kebenaran adalah satu kesatuan. Persatuan jang dituntut Allah mesti dipertumbuhkan daripada sehari kepada sehari kalau kiranja kita mau menggenapi permintaan doa al-Maseh. Perpisahan jang berdjuang untuk berada diantara orang-orang jang mengaku pertjaja pada pekabaran kemurahan jang terachir jang hendak diberikan kepada dunia, sekali-kali tidak dibolehkan mendapat tempat; karena jang demikian itu akan mendjadi satu halangan jang berat sekali kepada kemadjuan pekerdjaan Allah. Hamba-hambaNja haruslah mendjadi satu, sama seperti al-Maseh adalah satu dengan Bapa; kekuasaan mereka, jang diterangkan, diilhamkan, serta disutjikan, mesti disatukan untuk mendjadikan satu kesatuan jang sempurna. Semua orang jang tjinta kepada Allah dan memeliharakan perintahNja tidak boleh memisahkan diri satu sama lain; haruslah mereka itu merapatkan diri satu sama lain. — 1904, djilid 8, muka 174, 175.PN 45.1

* * * * *