Kedjadian-Kedjadian Jang Hebat Dimuka Kita

Apakah jang saja hendak katakan untuk membangunkan umat Allah jang sisa ? Kepada saja telah ditundjukkan bahwa segala kedjadian jang hebat-hebat ada dimuka kita; Setan dan malaikatmalaikatnja sedang mengkerahkan segala kuasanja atas umat Tuhan. Setan tahu betul bahwa kalau mereka itu tidur sedikit waktu lebih lama, pastilah ia beroleh kemenangan atas mereka itu, karena kebinasaan mereka itu pun pastilah adanja. Saja meraberikan amaran kepada semua orang jang mengaku nama alMaseh supaja memeriksa dirinja sendiri dengan teliti serta mengaku dengan sungguh segala kedjahatannja, agar supaja kedjahatan itu pergi lebih dahulu kepada pehukuman, dan agar supaja djurutulis malaikat itu boleh menuliskan ampunan disebelah nama mereka. Hai saudaraku laki-laki dan perempuan, kalau masa kemurahan jang amat berharga ini tidak digunakan, tidaklah akan ada maaf bagimu kelak. Kalau engkau tidak mengadakan usaha istimewa supaja bangun, engkau tidak menjatakan keradjinan dalam bertobat, maka segala kesempatan jang luar biasa ini akan segera lalu, dan engkau pun akan ditimbang dengan neratja dan ternjata kurang. Setelah itu seruanmu jang berkeluh-kesah pun akan sia-sialah adanja. Pada ketika itu berlakulah sabda Tuhan: “Maka sebab telah Kupanggil, tetapi engganlah kamu; sebab Kukedangkan tanganKu, tetapi seorang pun tiada jang mengindahkannja, dan sebab telah kamu buang segala bitjaraKu dan tidak kamu kehendaki nasihatKu, Aku pun tertawa akan belamu kelak dan mengolok-olok akan kamu apabila takut akan datang atas kamu. Apabila takutmu itu datang seperti topan dan kebinasaanmu seperti angin ulak dan kesukaran dan kepitjikan berlaku atasmu. Maka pada masa itu mereka akan berseru-seru kepadaKu, tetapi Aku tak menjahut; mereka itu akan mentjahari Aku dengan radjin, tetapi tidak mendapat Aku. Jaitu sebab mereka itu bentji akan pengetahuan dan tidak suka takut akan Tuhan. Dan tak mau mereka itu menerima nasihatKu dan ditjelakannja tegorKu. Sebab itulah mereka itu akan maka’n kelak buah hasil djalannja dan mengenjangkan dirinja dengan tipu-dajanja. Karena takkan djangan kesalahan orang bodoh djuga jang membunuh dia kelak dan alpa orang gila djuga jang membinasakan dia. Tetapi barang siapa jang mendengar akan Daku, ia akan duduk dengan sentosa dan iapun akan senang dari pada takut akan tjelaka.” Amtsal 1 : 24-33PN 87.4

* * * * *