Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Fasal 56—Kesutjian Hari Sabat

    Pada waktu hari Sabat sudah mulai, kita harus menempatkan suatu pengawal atas diri kita sendiri, atas segala perbuatan kita dan perkataan kita, kalau-kalau kita menipu Allah oleh memakai sendiri waktu jang semata-mata Tuhan punja. Kita sendiri patut tidak membuat, ataupun membiarkan anak anak kita berbuat, dengan tjara jang bagaimana pun sesuatu pekerdjaan jang mendatangkan penghasilan bagi kita, atau sesuatu jang dapat dilakukan daiam enam hari bekerdja jang lain.PN 271.1

    Hari Djum’at itulah hari persediaan. Pada waktu itu ada tjukup waktu untuk mengadakan segala persediaan untuk hari Sabat dan memikir-mikirkan serta bertjakap-tjakap tentang itu. Sesuatu perkara jang dalam pemandangan sorga akan dianggap sebagai suatu pelanggaran atas kesutjian hari Sabat itu kalau dikatakan atau dibuat, harus djangan dikatakan atau dibuat pada hari Sabat Allah menuntut bukan sadja supaja kita mendjauhkan diri daripada pekerdjaan badan pada hari Sabat, melainkan supaja pikiran djuga dilatih atas soal soal jang sutji. Hukum jang ke-empat itu sesungguhnja dilanggar oleh bertjakap-tjakap tentang perkara-perkara dunia atau oleh melakukan sesuatu pertjakapan jang sia-sia dan bersanda-gurau. Berbitjara tentang sesuatu atau segala apa jang boleh timbul dalam pikiran adalah mengutjapkan perkataan kita sendiri. Tiap tiap penjimpangan daripada jang benar membawa kita kepada perhambaan dan kebinasaan.PN 271.2

    Hai saudara P., saudara harus melatih diri untuk memandang kesutjian hari Sabat dari hukum jang ke-empat itu dan patut berusaha untuk meninggikan pandji-pandji itu dalam rumah tangga saudara dan dimana sadja saudara, oleh perbuatan saudara, telah merendahkan itu diantara umat Tuhan. Saudara wadjib menawari pengaruh jang saudara telah tuangkan dalam hal ini, oleh mengobahkan perkataan dan perbuatan saudara. Saudara telah seringkali lalai untuk “ingat akan hari Sabat dan menjutjikan dia”; saudara telah seringkali lupa, dan mengutjapkan perkataan saudara sendiri pada hari Tuhan jang sutji. Saudara telah berlaku kurang berhati-hati, dan pada hari Sabat itu telah menggabungkan diri dalam pertjakapan dengan orang-orang jang tiada disutjikan ten— tang segala pembitjaraan setiap hari, seperti hal keuntungan dan kerugian, surat-surat perseroan, hasil bumi, dan bahan-bahan makanan. Dalam hal ini perbuatan saudara merusakkan pengaruh saudara. Haruslah saudara mengadakan suatu reformasi.PN 271.3

    Semua orang jang tidak ditobatkan dengan sungguh-sungguh kepada kebenaran seringkali membiarkan pikirannja berkeliaran atas perusahaan-perusahaan dunia, dan, meskipun mereka berhenti daripada pekerdjaan badan pada hari Sabat, lidahnja mengutjap-PN 271.4

    1871, dj. 2, m. 702-705 (Tanggung Djawab terhadap Terang). kan apakah jang ada dalam pikirannja; itulah sebabnja mereka selalu berkata-kata tentang lembu, hasil-bumi, kerugian, dan keuntungan. Segala perkara ini berarti pelanggaran Sabat. Kalau pikiran itu beredar sekeliling perkara-perkara dunia, lidah pun akan menjatakannja; karena mulut memang berkata-kata daripada kepenuhan hati.PN 271.5

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents