Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Ibu Bapa Jang Berpengertian.

    Ibu-bapa tidaklah patut meiupakan masa ketika mereka masih kanak-kanak, betapa rindu hatinja memperoleh sambutan hati dan tjinta, dan betapa susah perasaan hatinja apabila disalahkan dan dimarahi dengan tiada semena-mena. Haruslah mereka itu kembali muda dalam perasaannja dan membawa pikiran mereka kepada pengertian akan segala keperluan anak-anaknja. Tetapi dengan keteguhan jang ditjampur dengan tjinta, mereka harus menuntut penurutan dari anak-anaknja. Perintah ibu-bapa haruslah diturut de-ngan tidak sjak lagi.PN 129.1

    Malaikat-malaikat Allah mengamat-amati anak-anak dengan perhatian penuh untuk melihat tabiat apakah jang dipertumbuhkan oleh mereka itu. Kalau kiranja al-Maseh bertindak kepada kita sebagaimana kita sering bertindak terhadap satu sama lain serta kepada anak-anak kita, sudah pasti kita akan terdjerumus dan djatuh oleh tawar hati semata-mata. Saja melihat bahwa Isa mengetahui segala kelemahan kita, dan Ia sendiripun telah berpengalaman seperti kita dalam segala perkara ketjuali dosa; oleh karena itu Dia telah menjediakan bagi kita suatu djalan jang disesuaikan kepada kekuatan serta ketjakapan kita, dan seperti halnja Jakub, telah berdjalan berangsur-angsur dan pelahan-lahan setudju dengan djalan anakanak, agar supaja Dia dapat menjukakan hati kita oleh kesenangan pergaulanNja, dan mendjadi suatu penuntun jang kekal bagi kita. Dia tidak menghinakan, lalaikan, atau tinggalkan anak-anak pasukan domba itu. Dia tidak perintahkan tkita madju dan meninggalkan mereka itu dibelakang. Sekali-kali tidak; melainkan Ia telah meratakan djalan kehidupan, untuk anak-anak sekalipun. Maka ibu-bapa dituntut atas namaNja supaja memimpin mereka itu melalui djalan jang sempit itu. Allah telah menentukan suatu djalan bagi kita, jang telah disesuaikan kepada kekuatan serta ketjakapan anak-anak.PN 129.2

    * * * * *

    Berfaedahlah menjatakan kasih-sajang dalam pergaulanmu dengan anak-anakmu. Djanganlah tolak mereka itu oleh kurang perhatian dalam olah-raga, kesukaan, serta duka-tjitanja jang masih kanak-kanak itu. Sekali-kali djangan pernah biarkan amarah mengkerutkan wadjah mukamu ataupun perkataan jang bengis keluar dari mulutmu. Allah menuliskan segala perkataan itu dalam buku peringatanNja. Perkataan jang bengis memasamkan perangai serta melukakan hati anak-anak, dan dalam beberapa hal luka-luka jang demikian itu sukar sekali untuk disembuhkan. Anak-anak berperasaan tadjam terhadap ke-tidak-adilan jang seketjil-ketjilnja, dan sebahagian diantara mereka itu mendjadi tawar hati oleh karenanja dan tidak akan mau memperhatikan suara perintah jang keras dan marah, ataupun antjaman pehukuman. Pemberontakan terlalu sering ditimbulkan dalam hati anak-anak oleh karena disiplin salah dari pihak ibu-bapa, sedang kalau tindakan jang benar diambil, anak-anak pasti merupakan tabiat jang baik dan sempurna.Se- orang ibu jang tak dapat mengendalikan dirinja dengan baik tidaklah tjakap untuk mengurus anak-anak. — 1875, djilid 3, muka 532, 533,PN 129.3

    * * * * *

    Alahkanlah perangai bersikap harus diturut kepada anakmu, kalau-kalau teguran jang terlalu sering itu mendjadikan hadiratmu tidak menjenangkan kepadanja serta segala nasihatmupun dibentji olehnja. Ikatlah ia kepada hatimu, bukan oleh memandjakan dia dengan bodohnja, melainkan oleh tali sutera ketjintaan. Engkau boleh bersikap teguh, tetapi pemurah. Engkau mesti ditolong oleh al-Maseh. Tjinta itulah alat jang menarik hati orang-orang lain kepadamu, dan pengaruhmu boleh mempertetapkan mereka itu pada djalan jang baik dan benar.PN 130.1

    Saja telah memberikan kepadamu amaran terhadap roh mentjela, dan inginlah saja menasihatkan engkau sekali lagi supaja berhati-hati terhadap kesalahan itu djuga. Al-Maseh kadang-kadang menegur dengan keras, dan kadang-kadang ada perlu djuga kita berbuat demikian; tetapi haruslah kita djangan lupa bahwa alMaseh mengetahui betul keadaan jang sebenarnja dari orang-orang jang ditegurNja itu, berapa banjak teguran jang dapat ditahan oleh mereka, dan apakah jang perlu untuk membetulkan tindakan mereka jang salah itu, Dia djuga tahu bagaimana mengasihani orang jang berbuat salah, menghiburkan orang jang malang, serta memberanikan hati orang jang lemah. Dia tahu betul bagaimana bertindak supaja djiwa-djiwa djangan sampai tawar hati, dan mengilhamkan mereka itu dengan pengharapan, karena Ia mengetahui betul segala pendorong hati dan pentjobaan jang istimewa dari tiap-tiap djiwa. Dia tidak dapat berbuat salah. — 1876, djilid 4, muka 66.PN 130.2

    * * * * *

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents