Fasal 34—Assuransi Djiwa

Kepada saja ditundjukkan bahwa orang-orang Adventist jang memeliharakan hari Sabat seharusnja djangan berusaha dalam assuransi djiwa. Inilah satu perusahaan dengan dunia jang tidak diperkenankan oleh Allah. Semua orang jang turut ambil bahagian dalam usaha ini adalah menggabungkan diri dengan dunia, sedangkan Allah memanggil supaja umatNja keluar dari antaranja dan bertjerai dengan mereka itu. Kata malaikat itu: “Al-Maseh telah menebus kamu oleh pengorbanan Njawanja. ‘Tak tahukah kamu bahwa tubuhmu itu rumah Rohu’lkudus, jang ada didalammu, dan jang telah kamu peroleh daripada Allah? Bahwa bukan kamu milikmu sendiri. Karena telah kamu ditebus dengan besar harganja, sebab itu hendaklah kamu memuliakan Allah dengan tubuhmu dan dengan rohmu, jaitu milik Allah adanja.’ ‘Karena kamu Sudah mati, maka hidupmu adalah dengan al-Maseh terselindung dalam Allah. Maka apabila njatalah al-Maseh, jang kehidupan kita, pada masa itulah kami pun dinjatakan sertanja dengan kemuliaan.’ ” Inilah satu-satunja assuransi-djiwa jang diperkenankan Allah.PN 164.1

Assuransi-djiwa adalah peraturan dunia jang mengadjak saudara-saudara kita jang berusaha didalamnja supaja menjimpang dari pada ketulusan dan kesutjian kabar indjil. Tiap-tiap langkah jang demikian melemahkan pertjaja kita dan mengurangkan kerohanian kita. Kata malaikat itu : “Tetapi kamu ini suatu bangsa pilihan dan suatu perhimpunan imam keradjaan dan umat jang sutji dan suatu kaum akan milikNja, supaja dikabarkan oleh mu segala kebadjikan Tuhan, jang memanggil kamu keluar dari dalam gelap akan masuk kepada terangNja jang adjaib itu.” Sebagai satu umat kita adalah Tuhan punja dalam suatu arti istimewa. Al-Maseh telah menebus kita. Malaikat-malaikat jang gagah perkasa mengelilmgi kita. Tiada satu burung geredja djatuh ketanah jang Bapa kita jang disorga itu tidak melihatnja. Sedangkan rambut jang dikepala kita pun dihitung. Allah telah mengadakan persediaan buat umatNja. Dia mempunjai pemeliharaan istimewa bagi mereka itu, dan mereka seharusnja tidak kurang pertjaja pada rahmat Tuhan oleh mengikat dirinja dengan suatu kontract perdjandjian dengan dunia.PN 164.2

Maksud Allah jaitu supaja kita harus memeliharakan dalam ketulusan dan kesutjian akan hal kita sebagai umat pilihan. Barang siapa jang berurusan dengan perdjandjian dunia ini memodalkan wang kepunjaan Allah, jang dipertjajakanNja kepada mereka itu untuk dipakai dalam pekerdjaanNja, untuk memadjukan pekerdjaan itu. Tetapi hanja sedikit orang jang akan memperoieh sesuatu keuntungan dari assuransi djiwa, dan dengan tiada berkat Tuhan, jang inipun akan terbukti mendatangkan bahaja gantiPN 164.3

1867, djilid 1, muka 549 — 551. mendatangkan keuntungan. Semua orang jang telah didjadikan Allah sebagai djurukuntjiNja tidak berhak menempatkan pada pihak musuh segala wang jang Dia telah pertjajakan kepada mereka untuk dipakai dalam pekerdjaanNja.PN 164.4

Setan selalu menghadapkan penarik-penarik hati kepada umat pilihan Tuhan untuk menarik pikiran mereka itu dari pekerdjaan tekun dalam menjediakan diri buat segala kedjadian jang dekat dikemudian hari Adalah ia seorang penipu dalam segala arti perkataan itu, seorang pembudjuk jang sangat tjerdik. Dia membungkus segala rentjananja dengan djubah terang jang dipindjamnja dari sorga. Dia mentjobai Hawa supaja makan buah larangan itu oleh membikin dia pertjaja bahwa dia akan mendapat banjak keuntungan oleh karenanja. Setan memimpin wakil-wakilnja supaja menghadapkan berbagai pendapatan dan patent-patent baru, serta perusahaan-perusahaan lain, agar supaja orang-orang Adventist jang memeliharakan hari Sabat, jang kepingin hendak lekas-lekas mendjadi kaja boleh djatuh kedalam pentjobaan, mendjadi terdjerat, dan melukai dirinja dengan banjak dukatjita. Setan selalu waspada, giat bekerdja dalam memimpin orang-orang dunia mendjadi tawanannja, dan oleh perantaraan orang-orang dunia dia mengadakan suatu kegembiraan jang senang untuk menarik orang-orang jang kurang berhati-hati, jaitu orang-orang jang mengaku dirinja pertjaja kepada kebenaran supaja bersatu dengan orang-orang dunia. Keinginan mata, kesukaan kepada sesuatu kesenangan dan kepelesiran, lesing-lesing tentang ilmu pengetahuan otak, serta berbagai matjam perusahaan jang terus-menerus timbul dan dimaksudkan hendak menjimpangkan umat Allah supaja tjinta kepada dunia dan segala perkara-perkara jang ada dalam dunia. Oleh perhubungan jang demikian dengan dunia, pertjajapun makin dilemahkan, dan wang jang harus didjadikan modal dalam usaha pekabaran buat zaman ini dipindahkan kepada barisan musuh. Oleh segala saluran jang bermatjam-matjam ini Setan dengan tjerdik mengeringkan kantong-kantong umat Tuhan, maka oleh karena jang demikian itu murka Allah pun adalah diatas mereka itu.PN 165.1

* * * * *