Loading...
Larger font
Smaller font
Copy
Print
Contents

Pustaka Roh Nubuat Djilid 1

 - Contents
  • Results
  • Related
  • Featured
No results found for: "".
  • Weighted Relevancy
  • Content Sequence
  • Relevancy
  • Earliest First
  • Latest First
    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents

    Pemandangan Jang Terbatas Tentang Grapirat

    Setengah orang mempunjai pemandangan jang terbatas tentang grapirat. Dipikir mereka bahwa al-Maseh menanggung hanja sebahagian daripada hukuman torat Allah; disangka mereka itu bahwa sementara murka Allah memang dirasai oleh Anaknja jang kekasih itu, adalah padaNja, bukti tjinta dan penerimaan Bapanja selama sengsaraNja jang hebat itu; bahwa pintu kubur jang dihadapanNja itu adalah diterangi dengan harap jang mulia, dan padaNja adalah bukti jang kekal tentang kemuliaan jang akan djadi milikNja kelak. Disinilah terdapat suatu kesalahan jang besar. Kesengsaraan al-Maseh jang sehebat-hebatnja adalah keinsjafan akan murka Bapanja. Kesengsaraan otakNja oleh karena perasaan demikian adalah begitu hebat sehingga manusia hanja dapat mengetahuinja dengan samar-samar sadja.PN 218.1

    Dengan setengah orang tjerita tentang keridlaan, kerendahan hati, serta pengorbanan Tuhan kita jang kekasih itu tidak membangkitkan perhatian jang lebih dalam, dan tidak lagi menggerakkan djiwa dan mempengaruhi hidup, lebih daripada sedjarah kematian orang-orang sahid oleh karena Isa. Banjak jang sudah menanggung kematian oleh siksaan jang perlahan-lahan; setengah orang lagi telah mati dengan djalan dipalangkan. Dalam hal apakah kematian Anak Allah jang kekasih itu ‘berbeda daripada orang-orang tersebut? Memang benar adanja Dia mati diatas kaju palang dalam suatu kematian jang paling kedjam; tetapi oleh karena namaNja, orang-orang lain pun telah merasai jang demikian, kalau mengingat siksaan tubuh sadja. Maka apakah sebabnja kesengsaraan al-Maseh itu ada lebih hebat daripada orang-orang lain jang telah menjerahkan njawanja oleh karena nama al-Maseh? Kalau kiranja kesengsaraan al-Maseh hanja mengenai kesengsaraan tubuh sadja, maka kematianNja itu tidaklah lebih sakit daripada beberapa diantara orang jang telah mati sahid.PN 218.2

    Tetapi kesakitan tubuh hanjalah suatu bahagian ketjil daripada kesengsaraan Anak Allah jang kekasih itu. Dosa-dosa dunia adalah terpikul olehNja, serta diuga perasaan akan murka Bapanja sementara Dia menanggung hukuman torat jang dilanggar itu. Inilah jang menghantjurkan djiwaNja jang ilahi itu. Penjembunjian wadjah muka Bapanjalah — suatu perasaan bahwa Bapanja Sendiri telah meninggalkan Dia — jang mendatangkan putus harap. Pertjeraian jang diadakan oleh dosa diantara Allah dan manusia dirasa betul-betul serta dialami dengan pahitnja oleh Orang sengsara Golgota itu. Dia disiksa oleh segala kuasa kegelapan. Suatu sinar teiangpun tiada jang menerangkan hari kemudian. Dan Iapun sedang bergumul dengan kuasa Setan, jang mengatakan bahwa al-Maseh sudah djatuh dalam tangannja, dan iapun ada lebih kuat daripada Anak Allah, serta Dia tidak lagi berkenan kepada Allah lebih daripada dirinja sendiri. Kalau kiranja Ia masih berkenan kepada Allah, perlu apakah Dia mati? Allah dapat melepaskan Dia daripada kematian.PN 218.3

    Al-Maseh sedikitpun tidak menjerah kepada musuh jang menjiksa itu, meski dalam kesengsaraanNja jang sepahit-pahitnja sekalipun. Berdjuta-djuta malaikat-malaikat djahat mengelilingi Anak Allah, tetapi meskipun demikian malaikat-malaikat jang sutji diperintahkan supaja djangan memetjahkan barisan mereka itu serta berperang dengan musuh jang menggoda dan menista itu. Malaikat-malaikat sorga tidaklah dibolehkan berchidmat kepada roh Anak Allah jang disengsarakan itu. Maka pada masa kegelapan jang hebat inilah, dengan wadjah Bapanja disembunjikan, sedang berdjuta-djuta malaikat jang djahat mengerumuni Dia, dan dosadosa dunia menimpa atas Dia, jang dari mulutNja keluar utjapan: “Ja Allahku, ja Allahku, mengapa Aku Kau tinggalkan?” Matius 27 ; 46.PN 219.1

    Larger font
    Smaller font
    Copy
    Print
    Contents